Teks Drama 6 orang (B.indonesia)

CINTA

Karakter:

Cinata = Melly Novelia = Baik, cantik, rajin.

Kelvino = Kelvin = Baik, manja.

Harmono =Mukhsin = Bijaksana.

Andianda =Lisa Veronika = Baik, penyayang.

Nitra =Melly = Galak, suka merepet sendiri.

Kak Anggita =Ferawaty = Baik. Jujur.


(Harmono dan Andianda adalah suami istri. Anaknya adalah Kelvino. Pembantu di dalam rumah mereka adalah Kak Anggita. Kelvino dan Nitra adalah pasangan yang laqi berpacaran.)

( Seorang gadis desa yang bernama Cinata dari kampungnya datang ke Jakarta untuk mencari kerja. Dia datang ke sebuah rumah yang sangat besar.)

Cinata : Permisi, ada orang?

Anggun : Ya ya, sebentar….(sesampai di pintu)

Ada apa?

Mau cari siapa?

Cinata : Saya mau bekerja disini.

Anggun : Oooo, mari masuk.

Tunggu ya, saya panggilkan majikan saya dulu ya.

(Cinata dipersilahkan masuk dan duduk. Sementara itu,)

Anggun : Permisi, pak.

Kelvino : Ya, ada apa?

Anggun : Ada seorang gadis perempuan mau bekerja disini.

Kelvino : Oh, dimana dia?

Anggun : Di ruang tamu, pak.

(Kelvino menuju ke ruang tamu dan Anggun kembali ke dapur.)

Cinata : Permisi pak.

Kelvino : Iya, kamu mau kerja disini?

Cinata : Iya, pak.

Saya bisa kerja apa saja kok.

Kelvino : Iya, kamu datang dari mana?

Cinata : Dari kampung, pak.

Kelvino : Ooo, siapa namamu?

Cinata :Cinata, pak.

Kelvino : Nama yang bagus, mukamu juga cantik. ^^

Cinata : Muka?

Bukan muka, tapi wajah, pak.

Kelvino : Muka yang benar.

Kalau wajah mana cocok.

Misalnya : pramuka, bukan prawajah tapi pramuka.

Ada 1 lagi, uang muka, bukan uang wajah tapi uang muka.

Cinata : 0oo, begitu.

Kelvino : Hhaha…

Maklum, kamu kan dari kampung, jadi belum begitu mengerti.

Cinata : Hhaha…

Iya.

Kelvino : Mbak… Mbak…

Anggun : Ya, ada apa pak?

Kelvino : Kamu tunjukkin di mana kamar Cinata ya?

Sekalian bilang dapur ada di mana.

Anggun : Siap, pak.

Namamu siapa?

Ini kamarmu.

Cinata : Cinata.

Terima kasih.

Kalau nama mbak? ( sedang berada di kamar Cinata )

Anggun : Kalau saya Anggun.

Kamu boleh istirahat dulu.

Cinata : Iya (Anggun keluar dari kamar Cinata).

( Keesokan harinya. Cinata sudah bangun dan langsung ke dapur. Di dapur sudah ada Anggun.)

Anggun : Sudah bangun?

Ini saya sudah siapin nasi goreng kesukaan bapak.

Kamu harus ingat kalau makanan kesukaan bapak nasi goreng, dan harus taruk banyak sambal, dan minuman kesukaannya jus jeruk.

Cinata : Oh, iya.

Saya bisa membuatnya semuanya kok.

Anggun : Bagus kalau begitu.

Nah, antarin nasi goreng ini kasih bapak ya di meja makan.

Bapak sudah menunggu.

(Sampai di meja makan.)

Cinata : Ini pak nasi gorengnya.

Kelvino : Iya.

Jangan panggil saya bapak lagi, panggil Kelvino aja.

Cinata : Iya, pak ( mau menuju ke dapur )

Kelvino: Kamu mau kemana?

Cinata : Ke dapur.

Kelvino : Hmm…

Sini dulu , saya ingin berbicara sama kamu..

Cinata : Iya pak.

Ada apa pak yang mau dibicarakan?

Kelvino: Sebenarnya…

Hmmm…..

Aku… aku…. Aku suka sama ......

(Cinata menatap keKelvino. Tiba-tiba Nitra datang.)

Nitra: Hai, Fel.. (terputus dan bingung)

Siapa dia Fel?

Kelvino : Hmmm… dia… a…

Cinata : Saya pembantu yang kerja di sini.

Nitra : Ooo…

Ya sudah sana ke dapur, buatkan aku the manis dingin. ( Cinata ke dapur )

Kelvino : Kapan kamu pulang?

Nitra : Semalam.

Ngapain sih kamu bicara sama itu orang?

(Hp Kelvino berdering… Lalu….)

Kelvino : Ya ya, saya akan segera ke sana.

Ya ok.

Aku pergi dulu ya ada urusan.

Nitra : Kenapa sih jadi orang nyebelin amet.

Baru saja saya pulang, sudah ditinggalin.

(Cinata datang membawa minuman untuk Nitra, lalu..)

Nitra : Sudah tidak usah.

Saya mau pulang.

Itu minum aja sendiri.

Cinata bingung, lalu dia kembali ke dapur.

(Malam pun tiba. Anggun ke ruang tamu mencari Nitra.)

Anggun : Pak, saya mau bicara.

Kelvino : Ya, ada apa?

Sini duduk.

Anggun : Saya mohon maaf, pak.

Saya mau mengundurkan diri.

Karena orang tua saya butuh saya di kampung.

Jadi saya harus segera pulang, dan tidak bisa jauh-jauh dari mereka, pak.

Kelvino : Iya, tapi…

Anggun : Tenang pak.

Sekarang sudah ada Cinata.

Jadi Cinata bisa membantu bapak, dan saya juga tenang.

Kelvino : Oh, ok.

Kapan mau pulang?

Anggun : Besok.

Kelvino : Ooo..

Nah ini untukmu sama keluargamu.

Semoga kamu dan keluargamu baik-baik aja ya?

Anggun : Iya.

Terima kasih pak.

Kelvino : Iya, sama-sama.

Cinata mana?

Anggun : Di dapur, pak.

Kelvino : Oh, saya keluar dulu, ada urusan.

Anggun : Iya pak. ( menuju ke dapur )

Anggun : Cin, kamu bereskan ruang makan ya?

Saya yang beres dapur aja.

Cinata : Oh, iya. ( menuju ke ruang makan )

(Nitra ke ruang tamu mencari Kelvino.)

Nitra : Kelvino…. Kelvino….. Kelvino….

Mana sih? ( menuju ruang makan )

Eh, mana Kelvino?

Cinata : Kelvino keluar.

Nitra : Oh, kalau Anggun mana?

Cinata : Di dapur. ( Nitra menuju ke dapur mencari Anggun )

Nitra : Eh, dari mana sih kamu dapatin itu pembantu?

Kalau dilihat-lihat sih cantik, manis, tapi….

Eh, kamu dengar gak sih aku bicara?

Hei…. ( menepuk pundak Anggun , lalu Anggun melepaskan headsetnya )

Nitra : Pantesan gak dengar.

Sibuk dengar lagu sih.

Memang ya pembantu zaman sekarang.

Anggun : Ada apa?

Nitra : Aku nanya dapat dari mana tuh orang?

Anggun : Gak tau, dia datang dan melamar di sini.

Nitra : Ooo… Pantes.

Anggun : Orangnya rajin kok, pintar, cantik, dan…

Nitra : Ya ya ya.

Sudah gak usah terusin.

( Keesokan harinya. Rumah bel Kelvino berbunyi. Cinata yang membuka pintunya. Ternyata orang tua Kelvino baru pulang dari Malaysia dan menuju ke ruang tamu. Di ruang tamu ada Nitra yang sedang menonton televisi, dan Cinata kembali ke dapur.)

Nitra : Eh om, tante.

Baru pulang dari Malaysia?

Harmono : Iya.

Mana Kelvino?

Nitra : Di kamar.

Bentar lagi dia sudah mau pergi kerja.

Harmono : Ooo..

Andianda : Bagaimana kabarmu Cit?

Nitra : Baik tante.

( Kelvino menuju ruang tamu.)

Kelvino : Eh ma, pa.

Baru pulang ya?

Andianda : Iya nak.

Sudah mau pergi kerja?

Kelvino : Iya ma.

Pergi dulu ya?

Ma, pa masuk dalam istirahat dulu ya?

Andianda : Iya nak.

Hati-hati ya?

Kelvino : Iya (Kelvino sudah pergi kerja )

Harmono : Kamu lagi ada masalah ya sama Kelvino?

Nitra : Iya, semenjak ada pembantu baru, dia sudah jadi tidak mau hiraukan saya.

Harmono : Ah masa?

Andianda : Tante gak percaya.

Nanti kami baru nanya Kelvino ya Cit?

Nitra : Iya tante.

(Sedang makan malam Harmono, Andianda, Nitra, Kelvino )

Harmono : Fel, apa hubunganmu dengan pembantu baru itu?

Kelvino : Oh, dia.

Dia kan cantik kan pa? Rajin lagi dan serba bisa lagi.

Andianda : Tapi mama gak setuju nak.

Kelvino: Aku gak mau peduli.

Kalau papa gak izinin aku, lebih baik saya keluar dari rumah ini aja.

Andianda : Eh, jangan nak.

Mama gak mau kehilangan kamu.

Kelvino : ya izinin saya sama Cinata loh ma.

Harmono : Tapi….

Andianda : Izinkan saja ya pa.

Harmono : Tapi ma… ( menghela nafas panjang )

Ya uda, papa dan mama izinkan.

Kelvino : Benar?

Makasih ya pa, ma.

Nitra : Ha???

Eh, kamu mau ke mana??

Kelvino : Ajak Cinata ke Bioskop. ( Kelvino pergi mencari Cinata )

Harmono : Maafin om dan tante ya?

Tapi kami tidak mau kehilangan anak kami satu-satunya.

Meskipun kamu tidak sama Kelvino, kami tetap anggap sebagai anak kami.

Iya kan ma?

Andianda : Iya cit.

Maafin kami ya?

Nitra : Iya om, tante.

Makasih ya.

(Kelvino ke dapur dan mengajak Cinata pergi ke Bioskop.)

Kelvino : Cinata, mau ke bioskop?

Cinata : Sama siapa?

Kelvino : Sama saya.

Mau?

Cinata : Oh, boleh.

( Mereka berdua pergi menonton bioskop, ---------

(setelah selesai menonton Kelvino mengatakan sesuatu kepada Cinata.)

Kelvino : Cinata….

Cinata : Ya?

Kelvino : dari awal saya melihatmu,saya sudah sangat suka sekali sama kamu.

Apa kamu mau menjadi istri saya untuk selamanya?

Jika kamu katakan ya pasangkan cincin ini dijemari saya dan jika kamu menerimanya saya juga akan memasangkan cincin ini dijemarimu

Cinata : Hmmmm….

Saya mau …. ^^

Kelvino : Benar?

Kamu mau jadi pacar saya? ( sangat senang )

Cinata : Iya Fel.

(sambil memasangkan cincin sebagai tanda selamanya mreka)

Kelvino : ^^

Makasi.

(Setelah nonton bioskop, mereka pun pulang. Sesampai di rumah, di ruang tamu ada Nitra.)

Nitra : Kelvino, Cinata, selamat ya kalian berdua?

Kelvino, Cinata : Iya.

Makasi.

(Inilah akhir dari drama kami. Akhirnya Kelvino menemukan pasangan yang baik. Kelvino dan Cinata menjadi pasangan untuk selamanya,dan di pesta akhir mreka akhirnya dirayakan dan mreka pun memutar sebuah musik sebagai acara untuk hiburan)

Kelvino : wah,lagunya salah nih,ulang-ulang

(lagu empat mata dirayakan oleh semuanya dan mreka smua pun berbahagia

http://www.teksnaskahdrama.com/2013/10/contoh-naskah-drama-6-orang.html#ixzz3OHKa9mfj


Skenario Drama

1. Tema Drama : Nilai Kejujuran
2. Ritma Cerita Drama:

I)  Exposisi

Jony
Johan
Lukman
Wati
Nia
Rony

II) Permasalahan

Jony secara tidak sengaja menjumpai sebuah dompet yang terjatuh dihalaman sekolah

III) Komplikasi

Johan mencoba merayu Jony supaya tidak mengembalikan dompet yang ditemukannya kepada pemiliknya.

IV) Catatan I

Jony dan Johan kepergok oleh Lukman sedang berbagi duit yang bukan hak mereka

V) Catatan II

Lukman mencoba menyadarkan Jony dan Johan supaya tidak mengambil hak orang lain dan lekas mengembaklikan barang (dompet) yang ditemukannya.

VI) Kesimpulan

Jony dan Johan lantas pergi untuk mengembalikan dompet tersebut kepada sepemilik

3. Karakter

a. Protagonis (baik) : Jony
b. Antagonis (jahat) : Johan
c. Tritagonis : Lukman
d. Figuran :

Rony
Wati
Nia

4.  Latar
a.  Tempat

Dihalaman sekolah

b.  Waktu/kejadian
siang hari

c. Sosial

Johan merasa seperti hendak buang air kecil, lalu dia buang air tidak pada tempatnya, dibawah sebuah pohon dihalaman sekolah.

Naskah Drama

Sejumlah siwa keluar dari ruang kelas untuk pulang.

Jony dan Johan lantas pulang kerumah masing-masing dimana meraka adalah tetangga. hafis tidak kuat untuk menahan rasa ingin buang air kecil lantas dia buang air kecil dihalaman sekolah dimana disitu ada sebuah pohon besar.

Johan : Jon aku buang air dulu ok, sudah kebelet banget nih!

Jony : Ya udah. Cepetan buruan. Nanti bisa telat nyampe rumah!

Johan : Ok, nggak lama kok.

Kemduian Jony melihat sesuatu dibawah pohon besar didekat halaman.

Jony : Apa sih itu? Kayaknya bukan barang berharga?!


Tidak lama kemudian Johan menyusul Jony!


Johan : Apa itu? Dompet. Dompet siapaemang? Dimana kamu jumpa? Kapan kamu jumpa? Jangan-jangan kamu nggak bener nih?!

Jony : Ngaco ah kamu. Nanya yang bener dong. Aku nemu dompet ini, nggak tau siap pemiliknya orang belum ku buka.

Johan : Ya udah cepetan dibuka!

Jony : Ya deh!

Jony dan Johan : Wow.. Banyak amat duitnya!

Jony : Ada kartu identitasnya!

Johan : Bener, sepertinya KTP pemilik nih dompet.

Jony : Rumah nih orang deket kok, balikin yuk!

Johan : Ngapain juga mesti dibalikin orang kita nemu. Udah deh, mending kita bagi aja tuh uang.

Jony : Nggak mau ah, dosa tau.

Johan : Ya siapa suruh dia jatuhin tuh dompet

Jony : Kalo kamu maksa, ya udah yuk kita bagi dua.


Lalu mereka berdua pulang. Selang 2 jam kemudian Johan main kerumah Jony guna mengajak Jony bermain.

Johan : Jony, Jony yuk pergi main!

Nia : Eh kami Johan! Silahkan masuk! Jony lagi disuruh mamanya ngerjain pr dulu baru boleh main!

Johan : Ok kak, Makasih.

Nia : Johan mau minum apa? Kakak buatkan!

Johan : Nggak perlu kak, nggak usah.

Nia : Nggak boleh gitu dong Han. Ayo mau minum apa?

Johan : Seadanya aja lah kak!

Nia : Tunggu sebentar ya


Lantas munculah mama Jony.


Wati : Eh nak Johan, udah lama?

Johan : baru aja tante. Tante apa kabar?

Wati : Baik. Mau ngajak Jony bermain ya?

Johan : Iya tan. Tante Johan boleh nanya nggak?

Wati : Tentu. Mau nanya apaan?

Johan : Kok Jony ngerjain pr nya sekarang sih tante. Kan nanti malam juga bisa!

Wati : Kalau nanti malam biasanya Jony cepetan boboknya

Johan : Gitu ya tante. Ya udah deh Johan tungguin aja

Wati : Iya, ditunggu aja, bentar lagi juga udah selesai kok.

Nia : Ini minumnya Han. Lekas diminum.

Johan : Iya kak, makasih.

Nia : Mam, kan sekarang ada jadwal arisan?

Wati : Ye elah, mama lupa. Ya udah deh lekas berangkat. Jon, mama pergi dulu ya.

Jony : Ya mam

Tidak ama kemudian

Johan : Jony kok lama amat ya, padahal kalau akau cepet banget ngerjain pr gituan doang

Jony : Sorry Han, lama nunggu ya?

Johan : Iya, udah lama nih, dari tadi nungguin kamu.

Mereke berdua lantas duduk didepan rumah dan sedang membagi-bagikan uang hasil penemuan dompet dihalam sekolah tadi siang.

Johan : Cepat, kok lama banget!

Jony : Duitnya ada 200 ribu. Kamu 100 ribu, aku 100 ribu.

Tidak lama berselang Lukman datang kerumah Jony. (teman dekat kakaknya Jony)

Lukman : Hi Jony/Johan. Lagi pada ngapain? Biasanya kalian main diluar, tumben pada nongol disini. Han/Jon apa itu? Uang siapa kok banyak?

Johan : Ya uang kita dong kak, masa uang orang kita bawa.

Lukman : Ah, nggak mungkin. Kalian kan masih kanak-kanak, masak punya uang sebanyak itu. Aku tanta kak Nia Ya.

Jony : Sebenarnya ini bukan duit kita Mas, kita nemu dijalan.

Lukman : Kok nggak dibalikin?

Jony : Aku udah mikir gitu Mas, tapi Johan yang ngotot ngajak ngebagi uang ini.

Lukman : Coba Mas liat alamat pemiliknya

Jony : Tadi maksud  Jony mau balikin ke pemiliknya mas. Tapi Johan melarang.

Lukman : Nggak boleh gitu dong dik, itu namnya merampas hak orang lain sekalipun kalian nemu, karena yang bersangkutan kan membutuhkannya.

Jony : Aku udah bilang ke Johan, tapi dianya masih ngotot

Lukman : Ya udah deh, mendingan kalian balikin sekarang ke pemiliknya.

Johan : maaf mas, aku emang salah.

Jony : Ayo kita balikik dompet ini!

Mereka berdua lantas pergi kerumah pemilik dompet tersebut dengan maksud untuk mengembalikannya.

Johan : Selamat sore..

Rony : Sore.. Siapa?

Johan : Maaf, ini betul rumahnya Rony?

Rony : Betul, ada yang bisa dibantu? Kalian siapa ya?

Jony : Kami berdua datang kesini dengan tujuan untuk mengembalikan dompet yang tadi siang kami temukan dihalaman sekolah.

Rony : Nemu dompet? Sebentar ya, saya lihat dulu. Silahkan masuk!

Rony masuk ke kamar dan mengecek dompet tesebut, sementara Jony dan Johan masih berada diruang tamu.

Rony : Benar, ini memang dompet saya. Terimakasih banyak ya sudah mau mengembalikan dompet saya yang kalian temuakan. Kalian baik sekali

Johan : Itu memang sudah menjadi kewajiban kami untuk mengembalikan sesuatu yang menjadi hak orang lain.

Jony : Benar

Rony : Duuh.. terimakasih banyak ya

Jony dan Johan : Sama-sama!

Read more: 
http://www.teksdrama.com/2012/09/Contoh-Naskah-Drama-6-Orang.html#ixzz3OHKrJJ3U


KERANGKA DRAMA

1.       Tema : kejujuran

2.       Alur : Maju


a.        exposisi
·         Fandy
·         Hafiz
·         syukra
4. sri
5. widya
6. Messa
b.      Konflik

Fandy menemukan sebuah dompet yang terjatuh tidak jauh dari halte

c.       Komplikasi

Hafiz menghasut fandy agar fandy tidak mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya.

d.      Klimaks

Fandy dan hafiz ketahuan oleh syukra membagi bagi uang yang bukan milik mereka

e.      Antiklimaks

Syukra menasehati fandy dan hafiz agar tidak memakan hak orang lain dengan mengembalikan dompet tersebut kepada si pemiliknya

f.        Konklusi

fandy dan hafiz kemudian pergi untuk mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya

3.       perwatakan/penokohan
a.       protagonis : Fandy
b.      antagonis : Hafiz
c.       tritagonis : Syukra
d.      figuran :

Messa
Widya
Sri 

4.       Latar

a.        tempat

didekat halte dan dirumah

b.      waktu/ruang

siang hari

c.       sosial

hafiz berasa ingin buang air kecil, kemudian dia buang air sembarangan dipohon besar dekat halte

NASKAH DRAMA SATU BABAK

Beberapa murid keluar dari sekolah untuk pulang.

Fandy dan hafiz kemudian pulang kerumah mereka yang bertetanggaan.hafis kebelet pipis jadi dia pipis sembarangan pohon besar dekat halte.

Hafiz : fan aku pipis bentar dulu yaaa. Udah dari tadi nih kebeletnya!

Fandy : ya elaaaa. Cepetan dikit yaaa. Ntar emak aku marah marah gara gara aku telat pulangnya!

Hafiz : iyee iyee. Bawel banget sih emak kamu! Hahaha

Setelah itu fandy melihat sesuatu didekat pagar tanaman gak jauh dari halte.

Fandy : apaan tuh? Barang ronsokkan kayaknya. Kan bisa aku jual ke hafiz. Hehe

Setelah itu hafiz menyusul fandy!

Hafiz : apaan tuh? Dompet? Dompet siapa? Dimana kamu nemunya? Kapan kamu dapetnya? Atau gak kamu maling yaaaa?

Fandy : apaan sih kamu. Nanya tu satu satu dong. Bingung tau gak aku jawabnya! Aku Cuma nemu ni dompet di sini. Aku juga gak tau dompet siapa. Aku buka aja belum!

Hafiz : buka dong cepetan!

Fandy : iya iya bentar!

Fandy dan hafiz : waaaaaaawh. Ada duiiiiit !!

Fandy : ada KTP nya nih alias kartu tanda pelajar!

Hafiz : iya nih. Kayaknya KTP si pemilik dompet ini!

Fandy : iya ya. Alamatnya sih gak jauh dari sini. Yuuk kita balikin!
Hafiz : gak usah deh! Buat apa kita balikin toh gak ada untungnya buat kita! Mending kita pake duit ini buat keperluan kita! Kita bagi dua aja gimana?

Fandy : enggak ah. Gila kamu yah. Itukan makan hak orang! Gimana kalau orang yang punya dompet lagi kebingungan nyari dompetnya?

Hafiz : IDD alias itu derita dia!! Siapa suruh dia ceroboh coba? Kan salah dia! Dompet ini kan udah jadi milik kita jadi terserah kita dong mau make nya buat apa!

Fandy : iya yah. Yaudah deh. Kita bagi dua aja! Yaudah pulang yuk!

Mereka berdua pulang kerumah masing masing. Dan tidak beberapa lama hafiz kerumah fandy
untuk mengajak fandy bermain bersama.

Hafiz : fandy, fandy main yuuuuk!

Sri : eh ada hafiz! Masuk dek! Fandy nya lagi disuruh mamanya buat ngerjain pr dulu baru boleh main keluar!

Hafiz : iya kak. Makasih ya kak.

Sri : hafiz mau minum apa? Biar kakak buatin!

Hafiz : gak usah aja kak. Ngerepotin nanti kak!

Sri : enggak kok. Kan Cuma buatin air minum. Kecuali kamu nyuruh kakak buat ngerjain pr mat kamu. itu baru ngerepotin

Hafiz : hahahaha kakak bisa aja deh. Air putih dingin aja deh kak!

Sri : oh iya. Tunggu bentar yaaa

Kemudian datang lah mama fandy ingin mengobrol dengan hafiz.

Widya : eh ada nak hafiz yah
.
Hafiz : iya tan. Tante apa kabar?

Widya : baik kok. Mau ngajak fandy main yah?

Hafiz : mmm ya tan. Tan aku boleh nanya gak?

Widya : boleh kok. Mau nanya apa?

Hafiz : kenapa fandy buat pr nya mesti sekarang tan. Kan nanti malam bisa!

Widya : iya sih. Tapi kalau nanti malam fandinya ketiduran. Jadi repot kan!

Hafiz : hooo gitu ya tan. Yaudah deh. Nunggu bentar kan juga gak papa ya tan!

Widya : hahaha iya!
Sri : hafiz ini minumnya yaaa. Diminum kamuh.

Hafiz : iya kak. Aman tu!

Sri : mama bukannya ada arisan RT sekarang ?

Widya : hoalah. Iyaa mama lupa. Gara gara keasikan ngomong sama hafiz nih! Hahah mama pergi dulu yaaa. (berteriak pelan) fandy, mama pergi dulu yaaa sayang, ada arisan

Fandy : iya maa.

Tidak beberapa lama kemudian

Hafiz : si fandy nih lama banget sih ngerjain pr nya. Aku aja ngerjain pr nya gak sampe setengah jam udah selesai.

Fandy : eh sorry yaa. Kelamaan yaa? Habis, prnya banyak banget!
(sambil berjalan pergi ke halaman depan rumah)

hafiz : udah deh, kamu gak usah ngeles. Aku udah tau kok, emang otak kamu aja yang paspasan. Bilang aja susah!

Fandy : biarin.

Dihalaman depan rumah atau yang biasa disebut teras mereka duduk bersama. Fandy
mengeluarkan dompet yang mereka temukan didekat halte dan membagi isi yang ada
didalamnya dengan hafiz.

Hafiz : cepetan dong, kamu lama banget sih!

Fandy : iya nihhh. Isinya ada 800ribu. kalau kita bgi dua jadi kamu dapet 400ribu aku juga 400ribu! Disini juga ada kartu ATM nih!!

Hafiz : biarin aja deh tu. Gak penting!

Tiba-tiba syukra datang kerumah fandy. (temen deket kakaknya fandy)
 
Syukra : eh ada fandy sama hafiz. ngapain kalian berdua ada disini. Biasanya kalian main layang layang. Eh itu apaan? Duiit siapa tuh ha?
 
Hafiz : duit kita kok!
 
Syukra : gak mungkin deh. Kalian kan masih kecel. Mana ada orang tua ngasih anaknya duit banyak! Abang tanya sama kakak sri yaa?
 
Fandy : enggak enggak bang. Ini bukan duit kita. Tapi duit kita nemu di jalan bang.
 
Syukra : trus kenapa kalian bagi bagi kayak gini?
 
Fandy : hafiz yang nyuruh bang.
 
Syukra : coba abang liat (sambil memeriksa dompet tersebut) ini kan ada Kartu Tanda Pelajar nya. Kalian kan bisa liat alamatnya. Lagian juga gak jauh dari sini alamatnya!
 
Fandy : tadi rencananya sih fandy mau balikin bang. Tapi kata hafiz gak usah.
 
Syukra : kok kayak gitu? Kita gak boleh gitu. Itu namanya makan hak orang lain.
 
Fandy : aku udah ngomong kayak gitu sama hafiz tapi dia bilang kan itu bukan urusan kita. Salah dia kenapa dia ceroboh.
 
Syukra : maka dari itu kita kembalikan dompet dia dan bilang jangan sampai ceroboh lagi. Jadikan lah ini pelajaran buat dia agar gak jadi orang ceroboh. Itu berpahala loo.
 
Hafiz : maaf bang, aku hilaf.
 
Fandy : yuk kita pergi balikin dompet ini keorangnya!

Mereka berdua kemudian pergi kerumah sipemilik dompet untuk mengembalikan dompet
tersebut!
 
Hafiz : ASSALAMU’ALAIKUM.
 
Messa : WAALAIKUMSALLAM. Siapa?
 
Hafiz : apakah betul ini rumahnya messa nasti
 
Messa : ya betul ada apa ya? Dan kalian siapa?
 
Fandy : saya fandy dan ini temen saya hafiz. Kami berdua kesini buat ngembaliin dompet ini.
 
Messa : dompet ? tunggu sebentar saya cek dulu. Silah kan masuk!
 
Messa pergi masuk kedalam kamarnya untuk memeriksa dompetnya sedangkan fandy dan
hafiz duduk dan memerhatikan rumah itu.
 
Messa : waaah iya dompet saya hilang terimakasih kalian sudah mengembalikan dompet saya. Kalian baik sekali.
 
Hafiz : tidak apa. Itu sudah kewajiban kami.
 
Fandy : ya betul
 
Messa : sekali lagi terimakasih yaa
 
Fandy dan hafiz : ya. Sama sama!



Alur Drama:

1. Tema Drama: Tentang Nilai Disiplin
2. Alur Drama: -

I) Exposisi: Mirza
: Radit
: Pak security
: Gayu
: Mariska
: Lista
I) Permasalahan
Mirza telat datang ke sekolah karena pada malam harinya dia bergadang sampai jam tengah malam.
II) Komplikasi
Radit teman sekelas Mirza yang juga datang telat kemudian mengajaknya untuk bolos jam pelajaran pertama
III) Catatan I
Mirza dan Radit kepergok oleh Bu Mariska ketika akan pergi ke kantin untuk bolos kelas
IV) Catatan II
Bu Mariska membawa mereka ke guru matematika yaitu Bu Lista, dan mereka pun memberikan hukuman push up kepada Mirza dan Radit agar mereka bedua ada efek jera
V) Kesimpulan
Mirza dan Radit menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi

3. Karakter
Protagonis: Mirza
Antagonis: Radit
Tritagonis: Bu Rizka (Guru BP)
Figuran: Gayu, Pak security, Lista

4. Latar
a. Tempat/Depan kantin, depan kelas
b. Waktu/ Kejadian pagi hari
c. Sosial

Mirza datang ke sekolah terlambat karena semalam bermain game online hingga larut malam.

Naskah Drama

Disuatu pagi hari sekitar jam 07.30. Suasana sekolah sudah mulai sepi karena semua siswa sudah masuk kelas, pintu gerbang sekolah pun hampir di tutup.

Mirza  : Pak security tunggu (sahut Mirza sambil berlari menuju pintu gerbang)

Pak security : kamu? Jam berapa ini, jam segini baru dateng

Mirza  : maaf Pak, saya kesiangan, tolong bukakan pintu nya pak, please!!!!

Tiba-tiba datang temen sekelas Mirza yaitu Radit yang pada pagi itu juga datang telat

Radit  : tunggu.....(melambaikan tangan kearah Pak security sambil berlari)

Pak security : kamu juga datang telat, ngga punya jam apa di rumah

Radit  : maaf pak, ijinin kami masuk pak, sekali ini aja, please!!!

Mirza dan Radit pun sedikit memelas agar bisa di beri ijin masuk oleh Pak security

Pak security : ya udah, masuk, tapi awas jangan di ulangi lagi, nanti saya di tegur kepala sekolah
Siap pak...(sahut mereka berdua)

Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit melakukan pembicaraan, Radit sambil berjalan santai sedangkan Mirza sedikit tergesa-gesa sambil berjalan cepat, tiba-tiba Radit merencanakan sesuatu agar tidak masuk kelas jam pertama.

Radit  : santai aja kali za....buru-buru amat
Mirza  : yah, lu....udah telat masih bisa bilang santai
Radit  : memang sekarang jam berapa?
Mirza  : 07. 45 menit, mana pelajaran matematika lagi
Radit  : wah, hampir telat 1 jam nih kita
Mirza  : itu lu tau Dit...
Radit  : gw punya ide nih...gimana kalo kita bolos jam pelajaran pertama
Mirza  : ah....gila lu, ngga mau gw
Radit  : yaelah lu, kaku amat, emang lu mau kena hukuman sama Bu Lista guru matematika kita? emang lu mau juga di sorakin sama temen-temen gara-gara kita di strap di depan kelas?
Mirza  : hmmmm....iya juga sih, kaga mau lah gw
Radit  : ya udah, mendingan lu ikut gw aja ke kantin, sambil nunggu pelajaran selanjutnya ngopi-ngopi aja dulu kita....hehe
Mirza  : ok deh....gw juga belum sarapan soalnya, tapi lu yang traktir ya....
Radit  : iya deh...

Akhirnya mereka berdua pun lebih memilih untuk pergi ke kantin ketimbang harus memasuki kelas. sambil mengendap-ngendap, mereka pun berjalan menuju arah kantin. Dan ketika sudah hampir sampai di depan kantin, tiba-tiba ke pergok Bu Mariska (guru BP) di depan tangga. Kebetulan lokasi kantin bersebelahan dengan tangga menuju lantai atas.

Bu Mariska : ehmm....mau kemana kalian, ko pada bawa tas?
Radit  : eh..ibu, anu Bu, kita mau ke toilet (sambil sok akrab)
Mirza  : iya..Bu...hehe
Bu Mariska  : emang ke toilet harus bawa tas ya..? jangan bohong kalian, saya tau kalian mau bolos masuk kelas kan?
Mirza  : lu sih dit....(suara pelan sambil menyenggol badan Radit dengan bahu)
Bu Mariska  : kenapa ngga langsung masuk?
Mirza  : kami telat Bu?
Bu Mariska  : udah tau telat, terus kalian mau pada bolos pergi ke kantin gitu?
Bu Mariska  : mata pelajaran apa kamu sekarang?
Radit  : matematika Bu? Habisnya gurunya galak...
Bu Mariska  : udah tau galak, kenapa kalian bikin gara-gara?
Radit  : Kami kan telat ngga disengaja bu....cuman bangunnya aja kesiangan
Bu Mariska  : yang lain aja bisa bangun pagi, masa kalian ngg bisa?
Mirza  : bisa sih bu, cuman semalem saya ke asikan main game online jadi tidurnya larut malem
Radit  : bener bu....saya juga sama
Bu Mariska : ya udah, ibu anter kalian masuk kelas
Radit  : yah... Bu, nanti saya di hukum
Bu Mariska : ya itu sih resiko kamu.....makanya harus tau waktu, kapan waktunya belajar, kapan waktunya main game, kapan waktunya tidur...
Mirza  : iya bu...maaf

Akhirnya, mereka pun di anter oleh Bu Mariska untuk mengikuti pelajaran matematika. Setelah sampai dan berada di depan pintu kelas thok...thok...thok....(mengetuk pintu).
Masuk...(sahut Bu Lista)

Bu Mariska : Bu, ini saya memergoki anak didik ibu yang mau mencoba pergi ke kantin, mau pada bolos kelihatannya.

Bu Lista : hmm....kalian, bikin gara-gara aja
Mirza  : maaf bu...ide Radit nih
Radit  : ah..lu

Bu Mariska : ya udah Bu, saya permisi dulu ada urusan, terserah ibu mereka berdua mau di apain (sambil bercanda)

Bu Lista : ya udah Ibu ijinin kalian masuk, tapi kalian ibu hukum dulu
Mirza  : yah...Bu ( sambil memelas)
Bu Lista : push up 35 kali
Radit  : ngga kebanyakan Bu?
Bu Lista : cepetan...lakukan

Dengan sorakan dari teman-teman, akhirnya mereka pun menjalankan konsekuensi hukuman yang di berikan Bu Lista karena kesalahan yang mereka lakukan. Dan merekapun tersadar bahwa ketidakdisiplinan akan merugikan diri mereka sendiri. Akhirnya mereka berdua di perbolehkan masuk untuk mengikuti pelajaran.

Bu Lista : enak kan datang telat ? Silahkan kalian masuk
Makasih Bu....(sahut mereka berdua)
Gayu  : kaga biasanya lu za datang telat
Mirza  : kesiangan gw, gara-gara maen game sampe malem
Gayu  : lagian lu ngga tau waktu
Mirza  : iya....gue sadar

Read more: 
http://contohskripdrama.blogspot.com/2014/06/contoh-naskah-drama-6-orang.html#ixzz3OHLNy23N




Skenario Drama:

1. Tema Drama: Kedisiplinan
2. Ritma Cerita Drama:

I) Exposisi: Reza
: Dodit
: Pak satpam
: Bayu
: Riska
: Sinta
I) Permasalahan
Reza terlambat datang ke sekolah karena pada malam harinya bergadang hingga tengah malam.
II) Komplikasi
Dodit teman sekelas reza yang juga datang terlambat mengajaknya bolos masuk jam pelajaran pertama
III) Catatan I
Reza dan Dodit kepergok oleh Bu Riska ketika akan pergi ke kantin untuk bolos
IV) Catatan II
Bu Riska membawa mereka ke guru matematika yaitu Bu Sinta, dan mereka pun memberikan hukuman push up kepada Reza dan Dodit agar ada efek jera
V) Kesimpulan
Reza dan Dodit menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi

3. Karakter
Protagonis: Reza
Antagonis: Dodit
Tritagonis: Bu Rizka (guru BP)
Figuran: Bayu, Pak Satpam, Sinta

4. Latar
a. Tempat/Depan kantin, depan kelas
b. Waktu/ Kejadian pagi hari
c. Sosial

Reza datang ke sekolah terlambat karena semalam bermain game online hingga larut malam.

Naskah Drama

Disuatu pagi hari sekitar jam 07.30. Suasana sekolah sudah mulai sepi karena semua siswa sudah masuk kelas, pintu gerbang sekolah pun hampir di tutup.

Reza  : pak satpam tunggu (sahut reza sambil berlari menuju pintu gerbang)

Pak satpam : kamu? Jam berapa ini, jam segini baru dateng

Reza  : maaf Pak, saya kesiangan, tolong bukakan pintu nya pak, please!!!!

Tiba-tiba datang temen sekelas reza yaitu dodit yang pada pagi itu juga datang terlambat

Dodit  : tunggu.....(melambaikan tangan kearah pak satpam sambil berlari)

Pak satpam : kamu juga datang terlambat, ngga punya jam apa di rumah

Dodit  : maaf pak, ijinin kami masuk pak, sekali ini aja, please!!!

Reza dan dodit pun sedikit memelas agar bisa di beri ijin masuk oleh pak satpam

Pak satpam : ya udah, masuk, tapi awas jangan di ulangi lagi, nanti saya di tegur kepala sekolah
Siap pak...(sahut mereka berdua)

Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit melakukan pembicaraan, Dodit sambil berjalan santai sedangkan reza sedikit tergesa-gesa sambil berjalan cepat, tiba-tiba Dodit merencanakan sesuatu agar tidak masuk kelas jam pertama.

Dodit  : santai aja kali za....buru-buru amat
Reza  : yah, lu....udah telat masih bisa bilang santai
Dodit  : memang sekarang jam berapa?
Reza  : 07. 45 menit, mana pelajaran matematika lagi
Dodit  : wah, hampir telat 1 jam nih kita
Reza  : itu lu tau Dit...
Dodit  : gw punya ide nih...gimana kalo kita bolos jam pelajaran pertama
Reza  : ah....gila lu, ngga mau gw
Dodit  : yaelah lu, kaku amat, emang lu mau kena hukuman sama Bu Sinta guru matematika kita? emang lu mau juga di sorakin sama temen-temen gara-gara kita di strap di depan kelas?
Reza  : hmmmm....iya juga sih, kaga mau lah gw
Dodit  : ya udah, mendingan lu ikut gw aja ke kantin, sambil nunggu pelajaran selanjutnya ngopi-ngopi aja dulu kita....hehe
Reza  : ok deh....gw juga belum sarapan soalnya, tapi lu yang traktir ya....
Dodit  : iya deh...

Akhirnya mereka berdua pun lebih memilih untuk pergi ke kantin ketimbang harus memasuki kelas. sambil mengendap-ngendap, mereka pun berjalan menuju arah kantin. Dan ketika sudah hampir sampai di depan kantin, tiba-tiba ke pergok Bu Riska (guru BP) di depan tangga. Kebetulan lokasi kantin bersebelahan dengan tangga menuju lantai atas.

Bu Riska : ehmm....mau kemana kalian, ko pada bawa tas?
Dodit  : eh..ibu, anu Bu, kita mau ke toilet (sambil sok akrab)
Reza  : iya..Bu...hehe
Bu riska  : emang ke toilet harus bawa tas ya..? jangan bohong kalian, saya tau kalian mau bolos masuk kelas kan?
Reza  : lu sih dit....(suara pelan sambil menyenggol badan dodit dengan bahu)
Bu riska  : kenapa ngga langsung masuk?
Reza  : kami telat Bu?
Bu riska  : udah tau telat, terus kalian mau pada bolos pergi ke kantin gitu?
Bu riska  : mata pelajaran apa kamu sekarang?
Dodit  : matematika Bu? Habisnya gurunya galak...
Bu riska  : udah tau galak, kenapa kalian bikin gara-gara?
Dodit  : Kami kan telat ngga disengaja bu....cuman bangunnya aja kesiangan
Bu riska  : yang lain aja bisa bangun pagi, masa kalian ngg bisa?
Reza  : bisa sih bu, cuman semalem saya ke asikan main game online jadi tidurnya larut malem
Dodit  : bener bu....saya juga sama
Bu Riska : ya udah, ibu anter kalian masuk kelas
Dodit  : yah... Bu, nanti saya di hukum
Bu Riska : ya itu sih resiko kamu.....makanya harus tau waktu, kapan waktunya belajar, kapan waktunya main game, kapan waktunya tidur...
Reza  : iya bu...maaf

Akhirnya, mereka pun di anter oleh Bu Riska untuk mengikuti pelajaran matematika. Setelah sampai dan berada di depan pintu kelas tok...tok...tok....(mengetuk pintu).
Masuk...(sahut Bu Sinta)

Bu Riska : Bu, ini saya memergoki anak didik ibu yang mau mencoba pergi ke kantin, mau pada bolos kelihatannya.

Bu Sinta : hmm....kalian, bikin gara-gara aja
Reza  : maaf bu...ide dodit nih
Dodit  : ah..lu

Bu Riska : ya udah Bu, saya permisi dulu ada urusan, terserah ibu mereka berdua mau di apain (sambil bercanda)

Bu Sinta : ya udah Ibu ijinin kalian masuk, tapi kalian ibu hukum dulu
Reza  : yah...Bu ( sambil memelas)
Bu Sinta : push up 20 kali
Dodit  : ngga kebanyakan Bu?
Bu Sinta : cepetan...lakukan

Dengan sorakan dari teman-teman, akhirnya mereka pun menjalankan konsekuensi hukuman yang di berikan Bu Sinta karena kesalahan yang mereka lakukan. Dan merekapun tersadar bahwa ketidakdisiplinan akan merugikan diri mereka sendiri. Akhirnya mereka berdua di perbolehkan masuk untuk mengikuti pelajaran.

Bu Sinta : enak kan datang terlambat? Silahkan kalian masuk
Makasih Bu....(sahut mereka berdua)
Bayu  : kaga biasanya lu za datang telat
Reza  : kesiangan gw, gara-gara maen game sampe malem
Bayu  : lagian lu ngga tau waktu
Reza  : iya....gw sadar


Read more: 
http://contohdramakomedi.blogspot.com/2014/06/contoh-naskah-drama-6-orang.html#ixzz3OHLW44pg

Comments

Popular posts from this blog

contoh proposal asistem aplikasi jasa laundry

Naskah Drama Bahasa Sunda

penjualan